PUBLIC LECTURE 2023 - Apologetics Series

       Dalam seri lektur publik yang pertama ini STRIJ menghadirkan sepuluh tema apologetika yang mengulik pertanyaan-pertanyaan sulit terkait dengan iman Kristen. Diantaranya: Apakah Allah itu sungguh-sungguh ada? Dapatkah Allah Tritunggal dijelaskan? Apakah manusia memiliki kehendak bebas? Jikalau Allah menetapkan segala sesuatu, mengapa ada dosa dan kejahatan? Mungkinkah manusia yang terbatas mengenal Allah yang tidak terbatas? Tahu darimana Alkitab itu Firman Tuhan yang sempurna? Apakah Yesus betul-betul tokoh dalam sejarah? Betulkah Kekristenan satu-satunya agama yang benar? Manakah yang lebih bisa diandalkan, iman atau pengetahuan? Masih relevankah pandangan konservatif tentang pria dan wanita?


1. Proof of God's Existence: Facts or Myth?

     oleh Pdt. Jimmy Pardede, M.Th.
     Selasa, 17 Jan, pk. 18.30-21.30 WIB

       Pertanyaan tentang keberadaan Allah merupakan salah satu pertanyaan eksistensial umat manusia. Jawaban atas pertanyaan ini akan mempengaruhi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penting lainnya seperti tentang asal usul manusia, makna hidup, kehidupan setelah kematian, dan sebagainya. Tetapi, dapatkah keberadaan Allah dibuktikan? Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah sungguh-sungguh ada?


2. Three Bad Ways to Explain the Trinity (and a Good One)

     oleh Pdt. Heru Lin, M.Th.
     Rabu, 25 Jan, pk. 18.30-21.30 WIB

       Doktrin Tritunggal sering menjadi hambatan yang sulit dijelaskan kepada orang yang ingin percaya. Orang Kristen pun terkadang menyampaikan dengan kurang tepat sehingga mengaburkan pengertian Tritunggal yang benar. Tetapi sesungguhnya tanpa pengertian Tritunggal yang tepat, bukan saja kita salah mengenal-Nya, adalah mustahil bagi kita untuk mengerti realita secara keseluruhan. Bagaimanakah konsep Tritunggal dapat dijelaskan dengan lebih tepat dan persuasif?


3. Divine Sovereignty and Human Freedom

     oleh Pdt. Ivan A. Raharjo, M.Th.
     Selasa, 31 Jan, pk. 18.30-21.30 WIB

       Dinamika antara kedaulatan Allah dan kebebasan manusia mewarnai berbagai aspek keberadaan diri seseorang sejak dia lahir dan menjalani setiap masa hidupnya. Dinamika ini jugalah yang seringkali menjadi inti permasalahan dalam berbagai diskusi tentang kejatuhan manusia dan proses pengudusan, iman pertobatan dan lahir baru, penginjilan dan anugerah keselamatan, serta hal-hal praktis seperti berdoa dan mencari kehendak Allah. Seperti apakah gambaran Alkitab tentang kedaulatan Allah dan kebebasan manusia, serta bagaimanakah konsep ini seharusnya diaplikasikan dalam keseharian hidup kita?


4. The Mystery of God and Evil

     oleh Pdt. Ivan A. Raharjo, M.Th.
     Selasa, 7 Feb, pk. 18.30-21.30 WIB

       Darimana asalnya kejahatan (evil)? Mengapa ada penderitaan yang berlebihan dalam dunia? Pertanyaan yang sudah berusia ribuan tahun ini kerap menjadi dilema bagi mereka yang percaya bahwa dunia ini diciptakan oleh Allah yang Mahabaik dan Mahakuasa. Tidak sedikit yang menjadi kehilangan imannya ketika memikirkan hal ini. Dapatkan gambaran Alkitab tentang Allah dan salib Kristus memberikan tanggapan yang lebih limpah, namun tetap jujur, terhadap misteri ini?


5. Philosophy of Revelation

     oleh Pdt. Jadi S. Lima, M.Th.
     Selasa, 14 Feb, pk. 18.30-21.30 WIB

       "Tapi itu kan katamu," demikian kata mereka yang paham epistemologi setiap kali ada yang mengatakan, "Inilah kehendak Tuhan," atau "Tuhan berkata begini dan begitu." Bagaimanakah Tuhan menyatakan Diri dan kehendak-Nya kepada manusia? Bagaimanakah membedakan "suara Tuhan" dengan gejala-gejala kejiwaan yang membuat orang sekedar merasa Tuhan telah memberikan visi atau berkata-kata kepadanya? Bagaimanakah kita mengetahui segenap iman Kristen bukan berasal dari histeria keagamaan, delusi, dan halusinasi? Apakah artinya "Tuhan menyatakan Diri-Nya" di dalam pekerjaan Firman dan Roh?


6. The Trustworthiness of the Bible

     oleh Pdt. Eko Aria, M.Div.
     Selasa, 21 Feb, pk. 18.30-21.30 WIB

       Tahukah anda bahwa Alkitab mengandung banyak kesalahan dan kontradiksi jikalau dikaji dari kacamata sains dan sejarah modern? Bagaimana kita dapat menjelaskan kesulitan-kesulitan tersebut? Masih dapatkah kita mengandalkan Alkitab sebagai fondasi iman kita dan mempercayai apa yang diajarkannya sebagai kebenaran yang mutlak?


7. The Quest of Historians' Jesus

     oleh Pdt. Eko Aria, M.Div.
     Selasa, 28 Feb, pk. 18.30-21.30 WIB

       Kita percaya bahwa karya penebusan Allah di dalam Yesus Kristus adalah sesuatu betul-betul dikerjakan dalam sejarah dunia. Akan tetapi, Yesus yang kita imani itu sudah naik ke sorga dua ribu tahun yang lalu. Jadi dapatkah kita mengenal Yesus yang sejati? Apakah Yesus yang kita baca dalam Alkitab, yang lahir, mati, dan bangkit itu adalah Yesus yang memang pernah ada dalam sejarah?


8. The Finality of Christ and Religious Diversity

     oleh Pdt. Calvin Bangun, M.Th.
     Selasa, 7 Mar, pk. 18.30-21.30 WIB

       "Semua agama itu sama saja!" adalah sebuah pernyataan kosong yang tanpa dasar. Mereka yang betul-betul mempelajari suatu agama seharusnya mengerti apa yang membedakannya dari agama lain. Tetapi jikalau semua agama berbeda, mengapa kita harus memilih Kekristenan dan bukan yang lain? Pantaskah kita mengatakan bahwa Kekristenan adalah satu-satunya yang benar? Apakah ini berarti orang Kristen adalah kaum Elitis? Bagaimanakah seharusnya Kekristenan menempatkan diri di hadapan agama-agama yang lain?


9. The Myth of Science vs. Religion

     oleh Vik. Chias Wuysang, M.Th.
     Selasa, 14 Mar, pk. 18.30-21.30 WIB

       Pew Research mengungkap sebanyak 40% orang Protestan Injili kulit putih di Amerika menolak untuk menerima vaksin COVID-19. Mereka adalah kelompok agama yang paling rendah kesadarannya untuk divaksin. Sedangkan orang ateis hanya 10% yang menolak vaksin.
       Fakta ini menunjukkan seolah-olah semakin seorang beriman, maka semakin tidak perlu peduli dengan penemuan-penemuan di dalam ilmu pengetahuan. Lebih parah lagi, mereka terbukti lebih rentan di dalam menerima berita-berita bohong dari berbagai media.
       Apa yang sebetulnya menjadi akar masalah dari konflik berabad-abad antara iman Kristen dan ilmu pengetahuan? Dan bagaimana pengikut Kristus dapat memberikan respons yang lebih bertanggung jawab?


10. Gender Debate & Christianity

     oleh Vik. Kenny Ruben, M.Th.
     Selasa, 21 Mar, pk. 18.30-21.30 WIB

       Masalah gender yang tidak pernah menjadi suatu masalah di zaman sebelumnya justru sekarang menjadi perdebatan yang hebat. Mungkinkah gereja telah menjadi salah satu kontributor untuk munculnya kekacauan ini? Apakah yang sesungguhnya dipermasalahkan dengan gender dan apa kaitannya dengan gereja?



Biaya per satu (1) pertemuan: Rp 100.000
Biaya untuk semua (10) pertemuan: Rp 500.000 (4 kredit bagi yang mengambil nilai)
Khusus pelajar/mahasiswa, semua (10) pertemuan: Rp 300.000 (4 kredit bagi yang mengambil nilai)

Pertemuan diadakan secara daring melalui Zoom. Wajib mendaftar minimal satu hari (H-1) sebelum pertemuan terkait. Peserta yang baru mendaftar di hari H dapat tertunda masuk ke grup WA dan ruangan Zoom.

Link pendaftaran: bit.ly/STRIJ-PublicLecture
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0812-6000-6300